Terletak di desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah terdapat sebuah rawa yang menawan. Sebuah rawa yang luasnya 198 Ha menjadi tempat wisata populer bagi warga disekitar. Warung apung yan berjejer di sepanjang rawa memikat perut - perut yang kelaparan, menawarkan makanan yang identik dengan olahan macam - macam ikan. Di samping kehadiran warung apung tersebut, ada hal lain yang menarik dari tempat ini yaitu, bentang alamnya. Sepanjang mata melemparkan pandang ke arah rawa disuguhi rimbunnya daun eceng gondok yang membersihkan kejenuhan mata. Selain membuat orang -orang betah berlama - lama disini, rupanya lokasi ini mempunyai daya magis bagi makhluk lain, yakni rawa ini menjadi habitat hidup bagi burung air disana juga persinggahan dari burung migran dari belahan bumi lain. Rupanya eceng gondok secara tidak langsung menyediakan tempat bersarang, makanan dan tempat hidup bagi burung - burung ini.
|
Sepasang Belibis kembang |
Burung-burung di Rowo Jombor
Eceng gondok mengikat nitrogen yang menjadi makanan utama bagi plankton, sedangkan plankton ini menjadi sumber gizi para ikan disini, selanjtunya ikan - ikan menjadi santapan bagi para burung. dengan jumlah eceng gondok yang hampir menutupi lebih dari separuh rawa, menjadikan fungsi yang sangat penting bagi satwa lain. Apa saja jenis burung yang hidup dan singgah di tempat ini? Banyak sekali antara lain Bambangan merah (
Ixobrychus cinnamomeus),Bambangan kuning
(Ixobrychus sinesis), Bambangan coklat
(Ixobrychus eurhythmus). Jenis burung ini memiliki perilaku yang unik, mereka bersembunyi di rimbunan eceng gondok dengan menegadahkan kepalanya yang jika tidak diamati dengan cermat terlihat mirip bagai seekor ular. Juga terdapat burung Tikusan alis putih (
Porzana cinerea), suaranya seperti kodok yang sedang ditelan oleh ular sungguh meramaikan sepi rawa pada siang hari. Ada lagi yang menarik yaitu burung Mandar batu(
Gallinula chloropus) tubuh berwarna hitam dengan sedikit corak putih dan memiliki paruh dengan perisai warna merah menyala dengan ujung kuning, juga kerabat burung ini Mandar besar(
Porphyrio porphyrio), ukuran seperti namanya lebih besar dari Mandar batu yang berwarna tubuh hitam dengan sapuan warna biru yang menawan.
Perilakunya yang menarik berjalan di atas Eceng gondok atau kadang berenang di tengah rawa sambil mencari makanan. Burung migran Sepatu teratai (
Hydrophasianus chirurgus) bisa juga dijumpai disini, warna coklat tubuhnya dengan putih kadang sulit dilihat jika ia berada ditengah hutan eceng gondok ini, jika burung ini terbang warna dominan coklat akan terlihat hilang terganti warna putih seakan seperti burung Kuntul kerbau (
Bulbucus ibis) yang juga hidup di sini. Warna tersebut muncul dari bulu penutup sayapnya. Burung lain yang tidak kalah eksotis yakni Belibis kembang (
Dendrocygna arcuata), burung yang mirip dengan bebek ini memiliki warna tubuh coklat kemerahan bagian punggung lebih gelap. Burung ini senang menghabiskan waktu di Rowo jombor berkelompok, kadang terlihat sepasang. Terlihat di atas rawa berterbangan burung aerial, Layang - layang api (
Hirundo rustica), Layang - layang batu (
Hirundo tahitica) terbang tiada capai, kadang mereka menyambar ke air. Masih banyak jenis burung lain yang hidup di tempat ini, oleh karena itu begitu pentingnya Rowo Jombor sebagai habitat makhluk hidup khususnya burung dan "hotel" bagi burung migran yang hijrah ketika daerahnya dilanda pergantian musim dan berkurangnya makanan, disini kondisi yang diinginkan burung tersebut tersedia. Semoga lokasi yang penting bagi kehidupan burung - burung serta makhluk lain ini tetap terjaga kelestariannya. Semoga bermanfaat !!!