6 Fakta Menarik Burung Merak Hijau

Leave a Comment
Hallo kawan-kawan pembaca blog ini, saya akan bercerita mengenai salah satu burung unik dari kawasan pulau Jawa.

Selama menjadi pengamat burung dan guide birding di Indonesia khususnya Jawa Timur, saya cukup sering berjumpa dengan jenis ini. Tamu atau klien juga cukup sering meminta diantar melihat burung ini.

Nama burung ini adalah, Merak hijau atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Green Peafowl.


Burung yang memiliki nama ilmiah Pavo muticus memiliki 3 ras atau sub-spesies, antara lain:
  1. P. m. muticus yang hidup di pulau Jawa (punah di semenanjung Melayu dan mungkin juga di Thailand).
  2. P. m. spicifer yang hidup di India bagian timur laut dan Bangladesh bagian tenggara hingga barat laut Myanmar (kemungkinan punah).
  3. P. m. imperator yang hidup di Cina bagian selatan dan barat laut Myanmar hingga Tanah Genting Kra, dan ke timur melalui Thailand ke Laos, Vietnam dan Kamboja.
Bisa disimpulkan, burung Merak hijau ini bukan satwa endemik Jawa ataupun Indonesia.

Selanjutnya saya akan membahas mengenai ciri-ciri, habitat, makanan dan kebiasaan, perkembangbiakan, keunikan dan pentingnya melindungi burung Merak hijau di alam.

Simak terus!

1. Ciri-ciri Burung Merak Hijau

Burung Merak hijau dewasa memiliki panjang tubuh 180-250 cm pada jantan, sedangkan betina 100-110 cm. Perbedaannya sangat jelas, karena Merak jantan memiliki tambahan bulu pada bagian tunggir (bagian pangkal ekor) hingga menutupi ekor sepanjang 140-160 cm. Muncul ketika musim kawin, dan berfungsi untuk menarik lawan jenisnya.


Merak hijau jantan
Merak hijau jantan sedang "menari" saat musim kawin


Bulu tubuh dominan hijau mengkilap, bulu penutup sayap kebiruan, bulu primer kekuningan, burung terbang lain cokelat. Jambul tegak di atas kepala. Iris dan paruh cokelat, kaki hitam keabuan.

Betina mirip dengan jantan tapi kaki lebih pendek, bulu tersier bergaris-garis, dan tidak memiliki penutup ekor atas yang panjang.

2. Habitat burung Merak hijau.

Di Indonesia, utamanya di pulau Jawa burung Merak jawa bisa dijumpai di habitat hutan terbuka, pinggiran hutan primer, hutan jati, padang rumput dari ketinggian 0 sampai dengan 2.000 meter di atas permukaan laut.


3. Makanan dan Kebiasaan

Merak hijau memakan jenis rayap, buah-buahan, biji rumput, mahkota bunga, beberapa jenis serangga. Jenis makanan yang lainnya masih sedikit diketahui.

Burung ini biasanya teramati dalam sendiri hingga dalam kelompok kecil. Walaupun ukurannya besar, saat tidur burung merak akan mencari tenggeran di pohon sebagai roosting site nya serta dalam kelompok besar.

4. Perkembangbiakan

Musim berkembang biak hewan unik ini biasanya saat musim kemarau, antara bulan Agustus hingga Oktober. Merupakan hewan poligami, jantan bisa mengawini hingga 5 ekor betina.

Bersarang di tanah dengan 3-4 butir telur.

5. Keunikan Burung Merak Hijau

Seperti saya tulis di atas, Merak jantan memiliki perpanjangan ekor yang muncul saat musim kawin. Di Indonesia, burung ini hanya bisa dijumpai di pulau Jawa.

6. Mengapa Burung Merak Hijau Dilindungi?

Populasi burung merak terus menurun akibat perburuan liar untuk diambil bulunya yang utama. Jika hal ini terus dilakukan, besar kemungkinan burung merak akan punah di alam.

Merujuk ke BirdLife populasi Merak hijau tersisa antara 10.000 - 19.999 ekor burung dewasa di alam.
Angka tersebut masih dibagi lagi di tiap sebaran alami burung ini.

Status konservasi burung ini masuk dalam daftar Genting atau Endangered (EN). Oleh karena itu burung ini harus dilindungi beserta habitatnya, juga diusahakan untuk peningkatan populasi baik secara in-situ (di habitat asli) atau ex-situ (penangkaran, lembaga konservasi dan lain-lain).


Sekian dulu kawan-kawan, tulisan saya mengenai burung Merak hijau. Jika ada pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar.

Lain waktu coba saya tambahkan video pengamatan burung Merak hijau di alam.
Salam Manuk!




Related Article

0 Komentar:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *