10 Fakta Menarik tentang Bekantan si Monyet Hidung Besar!

3 comments
Di bulan April 2019 kemarin saya mendapat kesempatan mengikuti boat trip di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.

Ini adalah kunjungan kedua saya ke pulau terbesar ketiga di dunia setelah tahun 2010 silam.

Oh ya, boat trip di Tanjung Puting sangat khas menggunakan kapal kelotok sebutan khas masyarakat di sekitar Pangkalan Bun.

Perbedaan kelotok dengan yang lain adalah kapal ini menggunakan mesin truk (pada umumnya) yang sudah di edit untuk bisa menjalankan kapal di sungai.

Selama 3 hari 2 malam, saya menginap di hotel yang sudah dipindah di kapal kelotok tersebut.

Tujuan utama wisata di Tanjung Puting adalah menyusuri sungai Sekonyer untuk melihat Orang Utan Kalimantan, kera dan monyet serta keanekaragaman hayatinya yang sebagian besar hanya dijumpai di pulau Kalimantan.

Untuk kali ini saya akan bercerita mengenai fakta-fakta terkait salah satu monyet paling eyecatching dan melimpah disana yaitu Bekantan.

Bekantan Jantan Tanjung Puting
Close up Bekantan Jantan dari samping di pepohonan TN Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.

1. Ciri-ciri Bekantan

Bekantan in english adalah Proboscis Monkey.
Yup, dia adalah monyet bukan kera. Sangat mudah diketahui cirinya yang memiliki ekor panjang, sedang kera tidak.

Ciri-ciri bekantan adalah warna rambut tubuhnya cukup beragam mulai dari oranye cerah, coklat kemerahan, coklat kekuningan atau merah bata di bagian punggung (dorsal). Warna rambut di bagian dada hingga perut (ventral) antara lain abu-abu muda, kekuningan, atau keabu-abuan hingga oranye muda.
Dewasa memiliki wajah berwarna oranye-merah muda. Spesies ini memiliki area besar dari kulit kasar dan keras di kedua sisi pangkal ekor di pantat. kedua jenis kelamin terlihat hamil selamanya, karena perutnya terlalu besar dan menonjol.

Ciri untuk membedakan jantan dan betina sebagai berikut:
  • Jantan; panjang kepala hingga ekor sekitar 73-76 cm dengan berat tubuh sekitar 20 Kg, hidung besar dan panjang bisa menggantung di bawah mulutnya (bisa mencapai 10-18 cm). Penis berwarna merah dengan scrotum berwarna hitam. Di bagian tengkuk berwarna coklat gelap.
  • Betina; panjang kepala hingga ekor sekitar 61-64 cm dengan berat tubuh setengah dari jantan atau sekitar 10 Kg. Hidungnya untuk golongan primata berukuran besar namun jauh lebih kecil dibanding jantannya.

Dewasa Bekantan betina bersama anaknya.
Dewasa Bekantan betina bersama anaknya.

2. Nama lain

Selain nama Proboscis monkey, ada julukan lain yaitu Long-nosed monkey. Di Indonesia paling tidak ada dua sebutan lain yakni Bangkatan dan Monyet Belanda.

3. Endemik Kalimantan

Hanya bisa ditemukan atau hidup secara liar di pulau Kalimantan di tiga negara Brunai Darussalam, Malaysis dan Indonesia.

Habitatnya biasanya di dekat air, sungai dan lahan basah berupa hutan bakau, rawa, dan hutan pantai serta mudah dijumpai dipinggiran air atau sungai tempat ia mencari makan. Tidak ditemukan di atas ketinggian 200 mdpl dan jarang ditemui lebih dari 1 Km dari badan air.

Lha di kebun binatang ada bro?
Buset, tempat tinggal aslinya bro, itu mah pindahan alias transmigrasi.

4. Pendeskripsi Bekantan

Dikenalkan atau dideskripsikan pada dunia sains atau ilmu pengetahuan pada tahun 1787 oleh seorang botanis berkebangsaan Jerman dengan nama Friedrich von Wurmb.

Hebat ya, ahli tanaman tapi malah mengenalkan pada dunia tentang monyet berhidung ekstra mancung ini.

5. Arti Kata Ilmiah

Beliau menyematkan nama ilmiah Nasalis larvatus yang berarti dalam bahasa Indonesia (versi saya) adalah monyet yang bertopengkan hidung.
Atau silahkan artikan sendiri guys. Begini:

Nasalis: "a small muscle on each side of the nose that constricts the nasal aperture by the action of a triangular transverse portion which draws the lateral part of the aperture upward and a quadrangular alar portion which draws it downward "

larvatus: "masked".

6. Primata yang Pandai Berenang

Tidak seperti Orang Utan, walau hidupnya banyak dihabiskan diatas pohon (arboreal) dibandingkan didarat (terestrial) Bekantan pandai berenang di air untuk menyeberang dari tepian satu ke lainnya hingga 20 meter. Hal ini didukung dengan adanya selaput pada beberapa jari kaki mereka.

Lebih pandainya lagi, mereka memanfaatkan kapal kelotok yang berhenti untuk melompat ke sungai karena mereka tahu jika ada kapal kelotok lewat atau berhenti maka tidak ada buaya yang menunggu mereka di air atau sungai.

7. Misteri dibalik Hidung Panjang Bekantan.


Hidung yang besar dan panjang adalah tanda Bekantan jantan dan akan membesar seiring bertambahnya umur mereka.
Lalu jika ada yang paling besar diantara satu kelompok, itu menandakan dia adalah pemimpin kelompok tersebut atau biasa disebut dengan Alpha Male.

Mengutip phys.org selain tanda kepemimpinan hidung besar Bekantan memiliki fungsi lain seperti menarik lawan jenis. Ada kecenderungan hubungan ukuran hidung Bekantan jantan dengan jumlah pasangan betinanya atau harem.

Hidung besar dan panjang Bekantan jantan juga berpengaruh pada besar kecil resonansi suara yang dihasilkan serta kualitas pejantannya.

Selengkapnya silahkan baca disini.

8. Makanan Bekantan

Makanan Bekantan
Bekantan betina sedang makan buah yang ada di hutan Tanjung Puting.



Monyet ini dikategorikan sebagai folivore / frugivore (cenderung memakan daun dan buah) dengan persentase buah buahan (40.33%), dan bunga (2.97%) sebagai tambahan daun-daunan (51.94%), serangga dan kulit kayu (<1%) lalu yang tidak diketahui (4.68%).

Uniknya, Bekantan bisa makan malam sebanyak dua kali dalam semalam. Kok bisa?
Jadi ia adalah satu satunya primata yang mengunyah makanan lalu dimuntahkan untuk dimakan kembali.

Detailnya bisa ikuti link di https://www.newscientist.com/

9. Predator Bekantan

Sinyulong (False gharial) merupakan predator alami dari Bekantan. Saudara buaya ini akan memangsa Bekantan dewasa maupun anakan yang sedang di tanjuk bawah pepohonan atau berenang serta terjatuh ke sungai dari pohon tidur atau pohon makannya.

10. Monyet yang Terancam Punah

Menurut IUCN Red List, populasi Bekantan yang ada di Indonesia diperkirakan kurang dari 1.000 individu dewasa dan terus menurun akibat salah satunya kerusakan habitat aslinya.

So, jadi itu 10 fakta menarik tentang Bekantan si monyet hidung besar. Mari kita jaga kelestarian hidup mereka agar tidak punah dan anak cucu kita bisa melihat hewan unik dari pulau Kalimantan ini.

Semoga bermanfaat, Wassalam!

Related Article

3 comments:

  1. Mantap mas kukuh, lanjutkan, sungguh ini bermanfàat semoga saya bisa ke Kalimantan untuk menyaksikan langsung Monyet bertopengkan hidung di habitat alaminya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... maturnuwun mas bro sampun mampir di blog ini.

      Delete

Contact Form

Name

Email *

Message *